Selasa, 04 Januari 2011

Tari membentuk karakter anak usia prasekkolah

Tari adalah ekspresi jiwa yang media ungkapnya  gerak tubuh. Gerak yang digunakan untuk mengekspresikan isi hati merupakan gerak yang sudah diolah sehingga sesuai dengan tema,maksud dan tujuan atau isi tarian. Dengan gerak tubuh yang sesuai maka seorang penata tari atau yang sering disebut koreografer dapat menyampaikan isi hatinya kepada penonton atau audien. Melihat gerak sebagai media ungkap dalam menari berarti dapat dikatakan bahwa setiap orang yang bisa bergerak pasti bisa menari. Tidak terkecuali anak-anak usia dini atau prasekolah.

Selain gerak atau wiraga  untuk bisa mengungkapkan isi tarian, ada aspek lain yang juga tidak kalah penting. Aspek-aspek tersebut adalah penguasaan irama atau yang biasa disebut wirama. Penguasaan irama dalam menari merupakan bentuk koordinasi antara gerak dengan irama tarian, baik itu irama pada musik pengiring ataupun irama yang ada pada gerak itu sendiri.

Irama pada musik pengiring berarti orang yang menari harus mampu menyelaraskan gerakannya dengan musik yang mengiringi tarian. Apabila musiknya cepat berarti geraknya cepat atau sebaliknya. Selain itu gerak harus sesuai dengan suasana yang ada dalam musik. Jika suasana musik tersebut riang maka bentuk atau cara bergeraknya harus menggambarkan keriangan,dan sebaliknya.

Aspek berikutnya yaitu ekspresi atau penjiwaan, yang sering disebut dengan wirasa. Wirasa yaitu kemampuan mengekspresikan isi tarian baik itu melalui mimik wajah maupun gerakan tubuh. Apabila isi tarian itu bercerita tentang kegembiraan maka ekspresi yang diperlihatkan oleh penari harus riang dan sebaliknya. Bila tarian bercerita tentang kemarahan, perkelahian atau apapun, maka eksoresi wajah maupun gerak harus menggambarkan tarian tersebut.

Kembali kepada anak usia prasekolah. Anak pada masa usia prasekolah sangat membutuhkan hal-hal yang mampu memicu perkembangan fisik maupun psikisnya ke arah yang positif. Tentunya hal ini adalah yang diinginkan oleh setiap orang tua. Anak memiliki kemampuan motorik halus maupun kasar yang baik. Misalnya mampu bergerak secara normal bahkan lebih. Berlari cepat, kemampuan mengkoordinasikan gerak sehingga anak terlihat lebih gesit dan cekatan. Kemampuan mengekspresikan diri secara spontan maupun dengan bimbingan. Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kemampuan motorik anak.

Dalam menari, anak dibimbing untuk melakukan gerak dengan baik. hal ini tentunya akan membantu pertumbuhan fisik anak. Menari membentuk anak untuk memiliki kemampuan mengkoordinasikan gerak satu dengan gerak berikutnya. Bahkan menari dapat melatih anak untuk mampu mengkoordinasikan gerak dengan musik atau irama yang mengiringi tarian. Dengan kata lain meari dapat melatih gerak tubuh anak menjadi lebih baik, baik itu dari aspek pertumbuhan fisik maupun koordinasi gerak.

Selain kemampuan motorik, seorang anak juga diharapkan memiliki kemampuan emosional yang seimbang bahkan tidak hanya standar, sesuai dengan umur mereka. Anak yang memiliki keseimbangan emosional yang baik akan lebih mampu menghadapi permasalahan sesuai umur mereka. Dalam menari anak diajarkan bagaimana mengekspresikan tarian.

Kebanyakan tarian anak bertemakan kegembiraan, sehingga ekspresi yang di ajarkanpun tentunya tentang kegembira. Namun ada juga tarian yang berkisah tentang kesedihan, sehingga anakpun dituntut untuk mampu mengekspresikannya. Kemampuan mengekspresikan diri dalam menari merupakan aspek yang dapat membentuk psikologis anak. Anak memiliki daya imajinasi yang kuat, memiliki kemampuan mengendalikan emosi. Dalam menari juga dituntut kerjasama kelompok,apabila tarian tersebut dalam bentuk grup atau kelompok. Hal ini berarti akan melatih anak bagaimana cara kerjasama yang baik dan menghargai teman.

Aspek yang tidak kalah penting dalam menari adalah kemampuan menghapal rangkai gerak satu dengan yang lain. Tarian tidak hanya terdiri dari satu bentuk gerak,tetapi biasanya terdiri dari beberapa gerak yang dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini menuntut orang yang menari untuk memiliki daya ingat atau hafalan yang kuat. Dengan hafalan atau daya ingat yang baik berarti penari akn mampu menyampaikan tarian secara utuh. Aspek inimelatih anak untuk memiliki ingat yang baik dan bagaimana cara mengingat yang baik.

Menari sebagai media utuk membentuk motorik,emosional dan daya ingat anak, tentunya tidak lepas dari teknik atau metoda penyampaian guru atau pelatih tari kepada anak. Tentunya metoda yang digunakan dalam penyampaian materi tari kepada anak harus mnarik,sesuai dengan kondisi anak usia prasekolah baik fisik maupun psikisnya. Metoda yang menarik akan menciptakan rasa nyaman kepada anak dalam menari. Anak akan menari dengan rasa senang tidak merasa terpaksa. Anak akan berekspresi sesuai yang diinginkan oleh anak maupun oleh tema tarian itu sendiri.

Selain metoda penyampaian, sebaiknya memperhatikan materi tarian yang akan disampaikan kepada anak usia prasekolah. Materi tari harus sesuai dengan kondisi fisik dan psikis anak. Hal ini berarti bentuk gerak dan tema tarian  harus sesuai dengan perkembangan anak.

Penulis  menyarankan tari-tarian yang diajarkan berupa tarian yang bersumber kepada tari tradisional Indonesia. Selain kaya dengan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, tari tradisional dapan membentuk sikap anak menjadi lebih santun dan cinta budaya sendiri.

Banyak sekali tari-tarian tradisional Indonesia yang khusus untuk anak-anak baik yang klasik ataupun kreasi.

1 komentar: